Suhu di dalam insinerator tergantung pada jenis barang yang akan dibakar. Berdasarkan jenisnya, limbah dapat dibedakan menjadi limbah cair, limbah gas, dan limbah padat. Menurut tingkat pengolahan yang berbeda, ini dapat dibagi menjadi insinerasi sampah kota dan insinerasi limbah industri. , Tiga jenis pembakaran limbah berbahaya. Setiap objek insinerasi yang berbeda harus cermat dalam mengadopsi jenis tungku yang berbeda, sehingga efisiensi insinerasi akan meningkat secara signifikan.
Insinerator limbah gas setara dengan tungku pembakaran bahan bakar gas atau ruang pembakaran sekunder insinerator limbah padat, dan struktur serta klasifikasinya mirip dengan insinerator limbah cair.
Struktur insinerator limbah cair ditentukan oleh jenis dan sifat limbah cair serta jenis nozzle limbah cair yang digunakan. Jenis tungku meliputi tungku silinder vertikal, tungku silinder horizontal, tungku kotak, tanur putar, dll. Secara umum diklasifikasikan menurut jenis nosel dan jenis tungku yang digunakan, seperti insinerator vertikal jet cair, insinerator silinder horizontal semprotan cangkir putar, dll.
Ada banyak jenis insinerator limbah padat, terutama termasuk insinerator tipe parut, insinerator tipe perapian, dan insinerator unggun terfluidisasi. Namun setiap jenis tungku mempunyai tipe yang berbeda-beda tergantung pada struktur spesifiknya, yang secara khusus dibagi menjadi beberapa tipe berikut: insinerator tipe parut; insinerator tipe perapian; insinerator parut mekanis.
Suhu penguraian VOC umumnya antara 650 dan 850, dan suhu semua tungku umumnya dikontrol pada sekitar 800.
Dengan adanya pergantian musim, kadar air sampah, proporsi asap tercemar, dan derajat fermentasi sampah, maka waktu tinggal sampah di dalam kisi-kisi harus disesuaikan; Penyesuaian waktu tinggal sampah yang wajar di dalam tungku dapat membuat sampah terbakar secara stabil.